25 Film Kolosal Terbaik Sepanjang Masa
Film Kolosal Terbaik Sepanjang Masa – Siapa yang tidak terpesona dengan keindahan dan kebesaran film kolosal? Genre ini menampilkan kisah-kisah heroik, pertempuran megah, dan latar belakang sejarah yang menakjubkan. Dari perang di zaman kuno hingga intrik politik di istana, film kolosal mengajak penonton untuk mengeksplorasi kehidupan dan budaya di masa lampau. Dengan menggabungkan kekuatan narasi yang menawan, penggambaran karakter yang mendalam, dan efek visual yang memukau, film-film kolosal telah menciptakan sejarah sendiri dalam dunia perfilman.
Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa film kolosal terbaik sepanjang masa yang telah memikat hati jutaan penonton di seluruh dunia. Mulai dari kisah petualangan seorang gladiator hingga perjuangan untuk mempertahankan tanah air, film-film ini menawarkan pengalaman sinematik yang tak terlupakan. Mari kita mulai perjalanan epik ini dengan mengeksplorasi daftar film kolosal terbaik sepanjang masa.
Lihat juga film perang terbaik sepanjang masa
Oliswel telah mendapatkan beberapa judul film kolosal terbaik yang menyajikan sinematografi luar biasa sebagai bukti kepiawaian pihak-pihak yang terlibat dalam proses produksinya.
Film Kolosal Terbaik Rating Tinggi IMDb
1. Gladiator (2000)
Gladiator (2000) merupakan sebuah film kolosal yang disutradarai oleh Ridley Scott dan dibintangi oleh Russell Crowe, Joaquin Phoenix, dan Connie Nielsen. Film ini mengisahkan kehidupan Maximus Decimus Meridius, seorang jenderal Romawi yang kemudian menjadi gladiator setelah dikhianati oleh Commodus, putra kaisar Marcus Aurelius. Dalam perjuangannya, Maximus bertekad untuk membalas dendam kepada Commodus dan mengembalikan kejayaan Roma.
Dengan penggambaran latar belakang yang megah dan akting yang luar biasa dari para pemerannya, Gladiator berhasil menciptakan kisah yang menggugah emosi sekaligus menegangkan. Film ini memenangkan lima Academy Awards, termasuk Best Picture dan Best Actor untuk Russell Crowe, dan menjadi salah satu film kolosal paling ikonik sepanjang masa.
2. The Lord of The Rings
Pada tahun 2001, 2002, dan 2003, sutradara Peter Jackson mengunggah cerita fiksi yang diilhami oleh karya sastra yang sangat fenomenal pada abad ke-20, The Lord of The Rings. Apabila Anda belum pernah menontonnya, sekarang Anda bisa langsung menikmati trilogi The Lord of the Rings yang sudah memenangkan beberapa penghargaan Academy Awards.
Trilogi film The Lord of The Rings (LOTR) pada intinya bercerita tentang pertarungan epik yang terjadi antara golongan putih dan golongan hitam. Bisa dikatakan kalau LOTR menjadi film yang merepresentasikan masa depan atau nubuat mengenai akhir zaman alias kiamat. Jika Anda teliti, akan banyak tanda-tanda kiamat yang dimanifestasikan samar-samar lewat istilah-istilah, kronologi cerita, dan tokoh-tokoh fiktif.
3. Troy (2004)
Troy merupakan film kolosal kerajaan dari Hollywood yang dibesut oleh sutradara Wolfgang Petersen dengan mengajak beberapa aktor ternama seperti Brad Pitt, Eric Bana, Orlando Bloom, dan masih banyak lagi. Film kolosal terbaik yang rilis pada 14 Mei 2004 ini mempunyai fokus cerita di sebuah kerajaan bernama Troya yang mempunyai pangeran bernama Hector dan adiknya, Paris, yang sedang melakukan negosiasi perdamaian dengan pasukan Sparta.
Konflik bermula ketika Paris jatuh cinta dengan Helen, istri dari Raja Sparta, Menelaus, dan membawanya ke Troya. Merasa terhina dan tidak terima dengan perbuatan Paris, Menelaus mengajak pasukannya untuk menyerbu Troya.
Seorang prajurit legendaris bernama Achilles pun ikut dalam pertempuran tersebut. Pertempuran luar biasa tersebut dimotori oleh keinginan beberapa orang untuk membuktikan jati diri, mendapatkan cinta sejati, serta perjuangan mempertahankan nama baik.
4. 300 (2006)
300 adalah film kolosal fantasi yang diangkat dari novel karya Frank Miller yang isinya mengisahkan tentang pertempuran antara pasukan Spartan yang hanya berjumlah ratusan melawan tentara Persia yang mencapai angka ratusan ribu.
Terdengar tidak mungkin, tapi itulah yang terjadi dalam film kolosal favorit buah karya Zack Snyder ini. Raja Leonidas dalam film ini diperankan oleh Gerard Butler, dan raja Persia diperankan oleh Lena Headley.
Film ini berceita tentang 300 pasukan Spartan bersama pimpinannya, Raja Leonidas, yang harus berjuang dalam pertempuran kuno Thermopylae pada abad ke-6. Pasukan Spartan harus melawan tentara Persia di bawah pimpinan Raja Xerxes dengan jumlahnya yang mencapai 300.000 untuk mempertahankan wilayahnya.
Hari demi hari dilewati oleh 300 tentara Spartan untuk meladeni tiap-tiap tentara Persia yang jumlahnya tak sedikit itu.
5. Braveheart (1995)
Sangat jarang dari film kolosal barat yang tidak menampilkan adegan peperangan yang melibatkan banyak sekali tentara.
Begitupun dengan film berjudul Braveheart yang terbit tahun 90-an ini. Film ini dibintangi oleh Mel Gibson yang juga duduk sebagai sutradara dalam penggarapannya. Kabarnya, Braveheart merupakan manifestasi drama layar kaca dari kisah nyata seorang pejuang yang ingin membebaskan tempat kelahirannya dari jajahan bangsa lain.
Braveheart menceritakan seorang pahlawan Skotlandia bernama William Wallace yang melakukan perlawanan untuk merebut Skotlandia dari kekuasaan Inggris.
Aksi memberontak yang dipimpin oleh William Wallace bermula dengan tertangkap dan terbunuhnya istri yang ia cintai. Sejak saat itu, William pantang takut melakukan pemberontakan terhadap Inggris sehingga namanya pun menjadi terkenal di seluruh penjuru negeri.
6. The Hobbit: An Unexpected Journey (2012)
Setelah sukses lewat trilogi film kolosal Amerika The Lord of The Rings, nampaknya sutradara Peter Jackson ingin terus menunjukkan kemampuannya kepada dunia dalam menghadirkan sebuah cerita fiksi yang seru dan menegangkan. Hal itu dibuktikan dengan trilogi film kolosal selanjutnya yang berjudul The Hobbit. Pada sekuel pertama film The Hobbit, Peter Jackson ditemani beberapa rekannya memberikan film ini dengan judul The Hobbit: An Unexpected Journey.
Pada sekuel pertama dalam trilogi The Hobbit, Peter Jackson mempresentasikan kisah 60 tahun sebelum dimulainya perjalanan The Lord of the Rings:
The Fellowship of the Ring. Inti cerita pada film ini ialah tentang petualangan para kurcaci dan seorang penyihir untuk merebut kembali wilayah kekuasaan mereka yang sudah diambil oleh seekor naga bernama Smaug hingga kemudian petualangan tersebut disambut oleh berbagai pertempuran dan kejutan, seperti salah satu kurcaci bernama Bilbo yang secara tak sengaja menemukan cincin ajaib yang bisa membuat pemakainya menghilang.
7. Apocalypto (2006)
Lewat film kolosal Apocalypto, sang sutradara sekaligus produser, Mel Gibson, mengajak kita kembali ke zaman di mana manusia belum mengenal kecanggihan teknologi seperti sekarang.
Film ini mengisahkan tentang kehidupan sebuah suku yang tenang yang dipimpin oleh seorang kepala suku bernama Flint Sky yang memiliki anak lelaki bernama Jaguar Paw. Suku yang telah lama hidup tanpa kerusuhan tersebut berubah dalam sekejap setelah diserang oleh suku lain yang kejam dan sudah lebih maju dibanding suku ini.
Yang lebih parahnya lagi, tiap anggota dari suku yang dipimpin oleh ayahnya Paw tersebut akan dijual kepada suku penyembah dewa matahari yang jauh lebih kejam dari suku yang menyerang tempat tinggal mereka.
Hampir semua wanita diperkosa lalu dibunuh, sementara pria dewasa ditawan dan diikat untuk dipenggal kepalanya, termasuk Paw. Namun, tak lama sebelum datang giliran eksekusi bagi Paw, terjadilah gerhana matahari di mana menjadi awal dari aksi balas dendam seorang Paw kepada anggota suku penyembah dewa matahari, termasuk sang raja bernama Zero Wolf yang mati dalam keadaan mengenaskan.
8. The Chronicles of Narnia : Prince Caspian (2008)
The Chronicles of Narnia: Prince Caspian merupakan film kolosal bagus yang menghadirkan pertarungan seru antara sang pewaris kerajaan yang sah dan pasukannya melawan tiran beserta pasukananya pula. Dia adalah pangeran Caspian, sang pewaris yang sah dari Narnia, yang melakukan perlawanan kepada raja Miraz, raja kejam yang telah membunuh ayahnya.
Ditemani dengan keempat Pevensie bersaudara, Peter, Susan, Edmund, dan Lucy, yang baru kembali ke Narnia, pangeran Caspian beserta tentaranya merancang berbagai strategi agar bisa memenangkan pertarungan tersebut.
Meski sempat mengalami kekalahan karena kesalahan strategi, pangeran Caspian beserta tentaranya mendapat angin segar setelah mendapatkan bantuan dari keempat Pevensie bersaudara tersebut.
9. Robin Hood (2010)
Mencuri harta kekayaan untuk kemudian dibagikan kepada rakyat miskin, apakah perbuatan tersebut dapat dibenarkan?
Anda mungkin sudah tidak asing dengan cerita tersebut. Sebuah kisah legenda tersebut divisualisasikan oleh Ridley Scott lewat film berjudul Robin Hood yang rilis pada tahun 2010. Nama yang terpilih untuk mengisi perannya sebagai Robin Hood dalam film ini adalah Russel Crowe.
Ceritanya dimulai dari kepulangan Sir “Robin Hood” of Locksley ke kampong halamannya di Nottingham setelah Perang Salib ketiga berakhir, di mana dirinya mendapati penderitaan dari rakyat Nottingham yang hidup di tengah tekanan tirani Sheriff of Nottingham.
Sang Sheriff menggunakan kekuasaannya untuk memeras rakyat lewat pajak yang harus dibayar dalam jumlah cukup besar. Tak terima dengan kesewenangan sang Sheriff, Robin Hood membentuk pasukan kecil untuk meneror tentara sang Sheriff guna merampok harta milik sang Sheriff untuk dibagikan kembali pada rakyat.
10. Master and Commander: The Far Side of the World (2003)
Film kolosal yang wajib ditonton ini mengambil kisah yang diangkat lewat seri novel laris karya Patrick O’Brian dengan latar belakang peperangan yang dipicu oleh Revolusi Perancis. Master and Commander: The Far Side of The World yang tayang di tahun 2003 ini pernah didapuk oleh dua piala Oscar pada ajang Academy Awards yang ke-76 di Los Angeles untuk kategori sinematografi terbaik dan editing suara terbaik.
Bagi Anda yang belum pernah menontonnya, Master and Commander: The Far Side of The World mengikuti seorang kapten sebuah kapal pengawal Inggris, Jack Aubrey, pada bulan April 1805 di mana peperangan sedang berlangsung pada era kekuasaan Napoleon Bonaparte.
Kapal yang mempunyai nama H.M.S. Surprise itu ditugasi untuk membuntuti, menangkap, sekalogus menghancurkan kapal perang Perancis bernama Acheron yang ketika itu sedang berlayar menuju Lautan Pasifik. Masalah mulai datang ketika Aubrey mengetahui bahwa Acheron adalah kapan yang mempunyai ukuran lebih besar dan cepat daripada H.M.S. Surprise.
11. Agora (2009)
Agora adalah film kolosal garapan Alejandro Amenabar yang dikemas dengan sangat apik lewat penggambaran yang tampak nyata seperti keadaan pada zaman itu. Pada Agora, Alejandro mengangkat berbagai topik yang menyelimuti jalannya cerita, mulai dari konflik agama, percintaan, dan pergolakan politik. Agora termasuk ke dalam film kolosal terlaris dengan adegan perang yang sangat sadis dan mengerikan.
Dalam film kolosal Agora diceritakan seorang wanita Mesir yang menjadi astronom dan filsuf, dia adalah Hypatia yang tinggal di kota Alexandria. Hypatia merupakan penggila ilmu pengetahuan yang hidup di tengah gejolak politik, serta pergulatan batin karena diperebutkan oleh dua pria, Orestes, muridnya, dan Davus, budaknya.
Saking cintanya dengan ilmu pengetahuan, meskipun wanita, ia begitu berani menyelamatkan koleksi Perpustakaan Alexandria – yang semula dikuasai oleh kaum Pagan, penyembah berhala – yang saat itu sedang diserang oleh kaum Kristen. Meski tak mampu menyelamatkan seluruh isi perpustakaan tersebut, berbekal beberapa koleksi yang berhasil diselamatkan, Hypatia bisa membangun perpustakaan lagi.
12. Red Cliff (2008)
Red Cliff adalah karya luar biasa dari sutradara ternama John Woo yang menampilkan kisah di zaman kekaisaran, mirip seperti Three Kingdoms: Resurrection of The Dragon.
Menurut Woo, Red Cliff adalah film kolosal Mandarin terbaik yang mengambil jalan cerita yang berdasar pada fakta sejarah ketimbang karya sastra. Film ini memiliki durasi yang panjang karena bercerita tentang sejarah. Karena itu, John Woo terpaksa melanjutkan cerita pada film Red Cliff 2.
Film kolosal China yang bertemakan sejarah ini bercerita tentang penyerbuan yang dilakukan oleh pasukan Kaisar Xian atas hasutan Cao Cao kepada Li Bei. Tanpa ada perlawanan berarti, pasukan Liu Bei banyak yang mati dan wilayahnya sudah porak poranda.
Untungnya, Liu Bei berhasil melarikan diri bersama beberapa anak buahnya meskipun berhasil disusul oleh tentara Cao Cao. Pertempuran dua pasukan ini bertambah panjang ketika Zhang Fei datang bersama pasukannya untuk membantu Liu Bei yang sedang kesusahan.
13. Mongol: The Rise of Genghis Khan (2007)
Cerita sejarah memang layak untuk diangkat ke layar lebar, seperti Mongol: The Rise of Gengis Khan, sebuah film kolosal yang menguak kisah hidup Gengis Khan dari sudut yang berbeda, bercerita lebih dalam mengenai pribadi Gengis Khan hingga menjadi sang penakluk.
Film semi-historis ini digarap oleh sutradara asal Rusia, Sergei Bodrov. Dengan racikan yang sempurna, Bodrov berhasil menjadikan film ini mendapatkan piala penghargaan pada Academy Award 2007 dalam kategori Film Berbahasa Asing Terbaik.
Inti cerita yang ditampilkan pada Mongol: The Rise of Gengis Khan dimulai dari kelahirannya Gengis Khan sebagai Temudgin yang dalam usia 9 tahun sedang melakukan perjalanan menuju perkampungan Merkit. Dikarenakan kesalahan ayahnya, Ensugei, yang sekaligus menjadi kepala suku, Gengis Khan hendak menikahkan seorang wanita dari Merkit.
Akan tetapi, sebelum tiba perjanjian pertemuan keluarga, Ensugei meninggal akbat diracuni. Akibat itu, kehidupan Gengis Khan berubah, ia harus berkelana sendiri di tengah gurun yang panas melawan kerasnya alam. Semenjak hidupnya ditempa oleh alam, Gengis Khan tumbuh menjadi laki-laki kuat yang mampu memimpin pasukannya menguasai hamper seluruh benua Asia bahkan hingga ke Rusia.
14. 10,000 BC (2008)
Roland Emmerich adalah tokoh yang bertanggung jawab atas penggarapan film ini. 10.000 BC menceritakan kehidupan sebuah suku di zaman prasejarah. Sekilas setting film serupa dengan Apocalypto besutan Mel Gibson. Bedanya, Roland nampak tak ingin terlalu mempesulit penonton untuk mencerna jalan ceritanya. Karena itu, 10.000 BC menampilkan dialog-dialog berbahasa Inggris, tidak seperti Apocalypto yang menggunakan bahasa suku Maya.
Dalam film ini, diceritakan mengenai sebuah suku bernama Yagahl. Salah satu anggota suku tersebut, D’Leh, jatuh cinta dengan seorang wanita bermata biru bernama Evolet. Untuk memikat hati Evolet, D’Leh ikut melakukan perburuan mamut dengan tujuan memperoleh perhatian sekaligus Tombak Putih dari Utara yang menjadi simbol kepala suku Yagahl.
Meskipun berhasil, D’Leh tidak mendapatkan pengakuan, malah suku Yagahl mendapatkan serangan dari suku Naku yang sekaligus menculik beberapa orang, termasuk Evolet. Mengetahui hal tersebut, D’Leh yang mencintai Evolet berjuang untuk kembali menyerang suku Naku sekaligus menyelamatkan Evolet.
15. Gone with the Wind (1939)
Gone with the Wind adalah film lama alias film kolosal jadul yang hingga kini masih banyak dinikmati oleh para penonton. Ceritanya memang tidak substansial mengenai peperangan, melainkan konflik percintaan yang terjadi dalam sebuah dusun kecil di utara Georgia.
Dia adalah Scarlet O’Hara, gadis cantik jelita yang dipuja oleh banyak sekali pria. Namun Scarlet tidak menyukai salah satu dari mereka. Scarlet justru jatuh hati kepada pria bernama Ashley yang saat itu hendak menikah dengan gadis lain yang tidak lebih cantik dan sepadan dari dirinya.
Scarlet yang sudah berusia 16 tahun (sudah waktunya menikah), tidak ingin melepaskan Ashley begitu saja. Dia berupaya untuk membuat Ashley mencintainya dengan cara merayu Ashley hingga titik di mana dia menyatakan cintanya.
Ashley memang mengaku kalau dia menyayangi Scarlet, namun dirinya lebih memilih untuk menikahi gadis lain.
Tidak terima dengan perbuatan Ashley, Scarlet marah hingga mengundang perhatian seorang pria bernama Rhett Butter, yang kemudian menjadi pemberi warna dalam kisah cinta dan hidupnya bersama Charles Hamilton yang tak lain adalah kakak dari gadis yang akan dinikahi Ashley.
16. Ben-Hur (1959)
Ben-Hur merupakan film kolosal box office hasil garapan William Wyler yang menghadirkan kisah romansa seorang pangeran Yahudi di provinsi Judea, Judah Ben-Hur, yang diperankan oleh Charlton Heston.
Heston memainkan perannya sebagai Ben-Hur dengan sangat baik sehingga diganjar dengan penobatan sebagai aktor terbaik. Film ini juga didukung dengan set yang detail, sinematografi yang sempurna, dan acting para cast yang mumpuni.
Tidak heran, masing-masing aspek yang menyempurnakan tersebut berhasil membawa Ben-Hur memperoleh 11 piala Oscar untuk berbagai kategori.
Ben-Hur sendiri merupakan cerita tentang pertikaian antara dua sahabat yang salah satunya mengedepankan nasionalisme. Judah, pangeran Yahudi yang mempunyai teman bernama Messala, diminta agar membujuk warga Yahudi untuk memusuhi dan memerangi Roma, namun Judah menolaknya dan hubungan pertemanannya dengan Messala hancur.
Sejak saat itu, beragam konflik mulai datang, hingga datang waktu bagi Ben-Hur melakukan perlawanan kepada Messala dalam lomba kuda atau chariot di Roman Circus dengan dukungan dari seorang komandan bernama Arrius.
17. Spartacus (1960)
Diproduksi pada tahun 1960, Spartacus diisi oleh Kirk Douglas sebagai pemeran utama yang memilih sutaradara bertangan emas, Stanley Kubrick, untuk membesut film ini sehingga menjadi mahakarya yang tak pernah luput oleh masa.
Film ini sempat dicekal oleh presiden John F. Kennedy karena penulis naskah dan novelnya. Namun Stanley Kubrick berhasil memengaruhi sang presiden sehingga Spartacus bisa menjadi salah satu film kolosal terbaik di masanya, bahkan hingga kini.
Spartacus mengisahkan tentang pemberontakan yang dilakukan oleh budak di Roma. Dia adalah Thracian Spartacus, yang semua menjadi budak di tambang Libya dan dijual kepada pedagang budak bernama Lentulus Batiatus.
Demi hiburan semata, Spartacus dijadikan “mainan” untuk bertempur hingga mati dan membunuh sesama gladiator sekaligus temannya, Draba. Kekesalannya muncu dalam diri Spartacus, ia mengajak sesama budak untuk melakukan pemberontakan kepada tirani Roma.
18. The Eagle (2011)
The Eagle menawarkan cerita yang dikemas dengan cukup baik, sehingga Anda tidak akan dirundung bosan saat menikmatinya, meskipun mengetahui apa yang bakal terjadi selanjutnya. The Eagle juga disebut-sebut sebagai film kolosal Romawi yang mempunyai warna berbeda dengan kebanyakan film kolosal, sebut saja Troy, Kingdom of Heave, dan sebagainya. The Eagle menghadirkan suguhan cerita dengan aroma yang lebih menarik dan menghibur.
Ceritanya mengikuti petualangan dua orang yang terdiri dari tentara muda Romawi, Marcus Aquilla, dengan Esca, seorang budak, untuk mengungkap peristiwa misterius yang melenyapkan ayah Marcus, Flavius Aquila, ketika 20 tahun sebelumnya sedang melakukan perjalanan ke Utara sembari membawa patung burung rajawali berlapis emas.
Keingintahuannya yang besar mendorong Marcus menuju dataran Skotlandia untuk bisa menemukan jawaban atas peristiwa yang menimpa ayah dan pasukannya tersebut. Di Skotlandia, Marcus harus melawan suku asli yang biadab, berdamai dengan masa lalu ayahnya, dan membawa kembali patung rajawali keramat itu.
19. The Last Samurai (2003)
Jika Tom Cruise begitu melekat dengan aksi mata-mata dalam beberapa film agen rahasia yang pernah ia bintangi, di sini Tom Cruise hadir dengan “warna” berbeda.
The Last Samurai bercerita tentang mantan kapten perang yang tak lain adalah Nathan Algren (diperankan oleh Tom Cruise) yang menerima tawaran untuk melatih pasukan Jepang untuk menumpas pemberontak dengan iming-iming gaji yang tinggi. Namun, tidak ada yang menyangka bahwa orang-orang yang dianggap pemberontak ini justru mengajarkan banyak hal pada Alegren.
Lewat The Last Samurai, kita seakan diperkenalkan dengan makna tentang semangat juang, kedisiplinan, dan kesetiaan yang sebenarnya. Hal ini terlihat dari para samurai yang –awalnya- pada film ini menjadi sasaran pasukan hasil didikan Algren, yang kemudian justru menjadi bagian yang terpisahkan dari diri Algren.
Dari film ini juga, kita akan mendapat jawaban mengapa Jepang bisa menjadi negara yang begitu mandiri dan revolusioner. Satu pesan yang begitu dalam disampaikan oleh The Last Samurai yang direpresentasikan lewat perjuangan sekaligus semangat samurai bahwa modernitas tak harus menjadikan kita lupa darimana kita berasal.
20. The Patriot (2000)
The Patriot adalah film peperangan dari Hollywood yang disutradarai oleh Roland Emmerich dengan Robert Rodat sebagai penulis skenarionya. Beberapa nama yang mengisi peran pada The Patriot antara lain aktor kawakan Mel Gibson, Heath Ledger, Joely Richardson, dan masih banyak lagi. The Patriot didominasi oleh peperangan yang seakan tak pernah henti.
Benyamin Martin adalah orang yang menganggap bahwa peperangan hanyalah ajang pembuangan nyawa demi kepentingan segelintir orang. Nyatanya pandangan tersebut berubah ketika anak kedua dari Benyamin meninggal akibat dibunuh oleh salah satu tentara Inggris.
Semenjak itu, Benyamin mengutuk peperangan sekaligus berniat melakukan balas dendam dengan cara bergabung dengan pasukan Amerika Serikat untuk melawan tentara Inggris.
Sayangnya, para tentara yang tergabung dalam pasukan di mana Benyamin juga berada ternyata tidak mempunyai keahlian perang. Mengetahui hal tersebut, Benyamin yang kemudian ditunjuk sebagai pemimpin tak ingin menyerah begitu saja.
21. Pearl Harbor (2001)
Pearl Harbor merupakan film yang mengisahkan peristiwa kelam yang menimpa pangkalan perang Amerika Serikat akibat serangan yang dilancarkan oleh tentara Jepang. Pemeran utama dalam film ini ada Ben Affleck, ditemani dengan Alec Baldwin, Jon Voight, Kate Beckinsale, Josh Hartnett, dan beberapa nama bintang Hollywood lainnya.
Film ini menggambarkan kejadian yang menimpa Pearl Harbor secara dramatis. Perang mengerikan dalam Pearl Harbor dibalut dengan kisah romantis yang melibatkan hubungan persahabatan antar dua tokoh vital dalam film ini, Rafe McCawley dan Danny Walker.
Di tengah kisah cinta yang cukup rumit antara ketiga tokoh di dalamnya, mereka harus mengesampingkan masalah tersebut demi membalaskan kematian banyak tentara yang tewas akibat pesawat Jepang secara mendadak datang menyerbu serta memborbardir pangkalan perang Pearl Harbor.
22. The Downfall (2004)
Siapa yang tidak mengenal dengan Adolf Hitler ataupun rezim Nazi Jerman yang terkenal kejam dan tak punya nurani itu? Sudah banyak film yang menarasikan kekejaman dari tentara Nazi terhadap rakyat sipil pada sebuah bangsa. Tapi The Downfall dengan terang-terangan membawa “napas segar” bagi para penikmat film dengan menampilkan hari-hari terakhir Adolf Hitler yang berada di ambang kehancuran.
The Downfall mengisahkan bagaimana rezim Nazi hancur di tahun 1945. Tentara Merah Rusia dengan “senang hati” memborbardir bungker Nazi. Hitler pun sangat resah mengetahui kekalahan sudah di depan mata.
Jerman tinggal beberapa jengkal dari keruntuhan. Hitler bingung apakah harus melakukan perlawanan meski tahu bagaimana akhirnya atau melarikan diri. Setia atau justru memilih untuk melindungi diri sendiri.
23. 13 Assassins (2010)
Sudah banyak sineas yang mengangkat kisah para samurai di Jepang, baik mengenai kehidupan sehari-hari, keahlian dari para samurai itu, hingga perjuangan untuk menentang sesuatu yang tidak benar. 13 Assansins adalah salah satunya. Film ini bercerita tentang 13 orang samurai dengan latar belakang serta keahlian yang berbeda-beda.
Tujuan dari ke-13 samurai yang siap mati dalam misi bunuh diri itu adalah untuk menghentikan kekejaman yang dilakukan oleh pemerintahan Jepang yang saat itu dipimpin oleh seorang raja bernama Matsudaira Naritsugu.
Bukan hal yang mudah untuk ke-13 samurai itu dalam mengambil nyawa Naritsugu karena Naritsugu dilindungi oleh banyak pasukan samurai yang berpengalaman dan ahli dalam memainkan pedangnya.
24. Kingdom of Heaven 2005
Kingdom of Heaven (2005) adalah film kolosal sejarah yang disutradarai oleh Ridley Scott dan dibintangi oleh Orlando Bloom, Eva Green, Jeremy Irons, dan Liam Neeson. Film ini mengisahkan perjalanan Balian, seorang pandai besi Prancis yang menjadi ksatria dan berjuang untuk melindungi Yerusalem dari serangan Salibis pada abad ke-12. Dalam perjalanannya, Balian menghadapi berbagai konflik politik, agama, dan pribadi yang mewarnai zaman tersebut.
Kingdom of Heaven berhasil menghadirkan latar belakang perang salib dengan set yang megah, kostum yang otentik, serta adegan pertempuran yang menegangkan. Walaupun beberapa kritikus merasa bahwa film ini kurang akurat secara historis, namun kisah cinta, pengorbanan, dan pencarian identitas yang ditampilkan dalam film ini membuatnya menjadi salah satu film kolosal yang layak ditonton. Kingdom of Heaven mengajak penonton untuk merenungkan nilai-nilai toleransi, perdamaian, dan keberanian di tengah perang dan konflik.
25. The Passion of the Christ
Lihat juga episode running man terlucu
Efek-efek khusus yang dimiliki oleh kebanyakan film kolosal terbaik tersebut di atas memang menjadi daya tarik sendiri yang berhasil mengundang decak kagum bagi setiap pasang mata.
Sebagai penutup, film kolosal terbaik sepanjang masa menawarkan pengalaman sinematik yang mendalam dan menggugah. Mereka bukan sekadar tontonan biasa, melainkan karya seni yang memperkaya imajinasi, memberikan wawasan tentang sejarah, dan mengajak penonton untuk merenungkan nilai-nilai kehidupan. Dari petualangan hingga perjuangan, cinta hingga pengorbanan, film-film ini telah membuktikan bahwa mereka layak disebut sebagai karya-karya terbaik dalam sejarah perfilman.
Dalam mengapresiasi film kolosal terbaik sepanjang masa, kita diajak untuk mengenang kembali dan merenungkan perjalanan panjang yang telah dilewati oleh para sineas dalam menciptakan karya-karya epik ini. Dengan menyaksikan film-film ini, kita juga menghormati keberanian, keuletan, dan ketekunan para pahlawan di masa lampau yang telah menginspirasi karya-karya tersebut. Jadi, jangan ragu untuk menyaksikan atau menonton kembali film-film kolosal ini dan biarkan mereka membawa Anda dalam petualangan menakjubkan yang tak akan pernah terlupakan.