16 Film Leonardo DiCaprio Terbaik Selain Titanic
Tidak ada yang mustahil di dunia ini. Setidaknya pepatah itu cocok jika dilekatkan pada Leonardo DiCaprio. Aktor yang tengah bersantai menikmati kesuksesan dan ketenarannya itu juga harus melewati jatuh bangun yang tidak sebentar. Lahir di jantung perfilman Amerika, Leo menghabiskan masa kecil di lingkungan yang suram. Saat berusia 15 tahun, Leo yang mengaku sempat tinggal di jalanan Los Angeles meminta kepada sang ibu untuk pindah ke sekolah akting.
Pengalaman buruk yang diterimanya di sekolah telah memotivasi Leo untuk membuktikan bahwa dirinya bukanlah pecundang. Hal itu dia mulai dengan mengasah kemampuan aktingnya di sekolah drama. Setelah cukup lama melatih kemampuannya, Leo mulai masuk ke industri hiburan. Pada 1989, Leo mendapatkan cukup banyak peran dalam serial televisi komersial yang kemudian mengantarkannya untuk bermain lebih apik dalam layar lebar.
Lihat juga Film Johnny Depp Terbaik
Perjalanan karir serta perjuangan keras yang telah dilewati oleh Leo membuahkan hasil yang setimpal baginya. Di tahun 1993, Leo mendapatkan kesempatan untuk berbagi peran dengan aktor senior Johnny Depp. Selain itu, Leo juga mulai dikenal publik setelah membintangi Titanic sebagai Jack Dawson. Padahal, selain Titanic, Leo juga turut membintangi film-film yang tak kalah menarik lainnya. Inilah ke-16 film Leonardo DiCaprio terbaik selain Titanic versi Oliswel.
Film Leonardo DiCaprio Terbaik
This Boy’s Life (1993)
Film A Boy’s Life bercerita tentang kehidupan dewasa Tobias Wolff. Ceritanya menceritakan bagaimana Tobias Wolff tinggal bersama ibunya, yang memiliki catatan buruk dalam suatu hubungan. Ibunya, Rosemary, diabaikan oleh ayah Tobias, yang kemudian berubah menjadi tiga pria dengan temperamen yang hampir sama. Tobias menceritakan bagaimana dia melihat dan menangani cara orang-orang ini memperlakukan dia dan ibunya. Tobias hidup dalam suasana yang bebas dari kekerasan dan sumpah serapah.
The Basketball Diaries (1995)
“Basketball Diaries” adalah film Amerika yang pertama kali diputar pada tahun 1995. “Basketball Diaries” adalah film fitur yang disutradarai oleh Scott Calvert, menampilkan Leonardo DiCaprio, Lorraine Braco, James Mateo dan Mark Wahlberg Dibintangi. Kisah Jim Carroll (Leonardo DiCaprio) sebagai bintang basket sekolah menengah. Di bawah tekanan pelatih tangguh (Bruno Kirby) dan ibunya (Lorraine Bracco), Jim melepaskan tekanan dari heroin.
Segera, jalan-jalan biasa di Kota New York digantikan oleh lapangan basket sebagai tujuan utama. Jim dan teman-temannya mencuri, mencuri dan prostitusi untuk membeli narkoba.
Satu-satunya kesempatan Jim untuk menghilangkan kecanduan heroin adalah dengan bantuan teman tetangganya, Reggie (diperankan oleh Ernie Hudson).
Catch Me If You Can (2002)
Leonardo DiCaprio dan Tom Hanks harus main kucing-kucingan pada film garapan Steven Spielberg satu ini. Leonardo yang sedari usia belasan tahun sudah ahli dalam memalsukan dokumen dan mendapatkan uang yang tak sedikit harus diburu oleh agen FBI yang tak lain perannya dipercayakan kepada Tom Hanks. Tapi tanpa dikira, pada saat menjalankan misinya masing-masing, keduanya justru lebih sering mengobrol saat waktu senggang.
Catch Me If You Can merupakan film cerdas yang dibintangi oleh aktor-aktor brilian. Banyak adegan menarik yang diperlihatkan oleh Spielberg, seperti saat Leo berpindah profesi dengan jalur ilegal, mengumpulkan kekayaan dengan mencairkan cek, memalsukan sertifikat, sampai-sampai dia bertemu dengan bapaknya untuk ngobrol. Keunggulan lain yang dikantongi oleh Catch Me If You Can adalah tema dan cerita yang jarang dimiliki oleh film-film lain.
Gangs of New York (2002)
Kemunculan Martin Scorsese di industri Hollywood telah membuat banyak orang mengagumi sosok serta karya-karyanya. Selain The Departed dan Shutter Island, Scorsese juga menggarap film bertajuk Gangs of New York dengan membawa aktor kesayangannya penerus De Niro, Leonardo DiCaprio. Leo dijadikan bintang utama bersama aktor lain yang kemampuan bermainnya sudah tak perlu dipertanyakan lagi; Cameron Diaz, Daniel Day-Lewis, dan Liam Neeson.
Mengambil latar di New York pada tahun 1800an yang ketika itu New York masih menjadi kota yang suram, liar, dan ganas. Pada 1846, New York menjadi saksi bisu atas eprang antar kelompok penduduk asli Amerika dengan kelompok imigran asal Irlandia. Bill Butcher yang memimpin kelompok penduduk asli Amerika berhasil menghabisi lawannya yang dikepalai oleh Pendeta Vallon yang disaksikan langsung oleh anaknya, Amsterdam.
16 tahun berselang, Amsterdam yang telah dewasa kembali ke New York dengan tujuan membalaskan kematian ayahnya. Bukan hal yang mudah bagi Amsterdam untuk menghabisi nyawa Bill. Untuk itu, Amsterdam harus menyamar dan menyelinap menjadi anak buah Bill sembari menunggu kesempatan yang tepat agar bisa membunuh Bill.
The Aviator (2004)
Untuk satu ini, kemampuan Martin Scorsese dan Leonardo DiCaprio telah bahu-membahu mengantarkan The Aviator memenangkan lima piala Oscar. The Aviator adalah karya Scorsese yang begitu luar biasa. Meskipun mengambil era 70an, The Aviator tetap memancarkan pesonanya lewat sinematografi yang tampak begitu asli. Belum lagi dengan ciri khas Scorsese pada setiap filmnya yang menggambarkan kondisi psikologis tokoh utamanya yang labil menjadikan The Aviator sangat layak untuk ditonton.
Bagi Anda yang masih asing dengan film Leonardo DiCaprio terbaik satu ini, The Aviator bercerita tentang pengusaha sukses asal Texas, Howard Hughes, yang merupakan sutradara dari film-film besar dan termahal di dunia. Kesuksesan Howard ternyata berlanjut lewat kecintaannya pada dunia penerbangan sehingga Howard juga mendpat julukan sebagai Sang Penerbang. The Aviator adalah cerita peralanan karir Howard yang dipenuhi pertaruhan besar antara dunia perfilman ataupun industri pesawat, kisah cintanya yang penuh perjuangan, dan penyakit yang dideritanya.
Sosok Howard yang diperankan oleh Leo adalah pribadi yang congak, eksentrik, dan playboy. Sebagai pria kaya, Howard selalu berlaga higienis dan bertingkah parno sehingga membuat orang-orang terdekatnya menganggap dirinya gila. Di samping itu, Howard juga mempunyai sisi positif karakter lain yang ditampilkan ketika dirinya menjadi seorang sutradara fenomenal lalu berganti menjadi pengusaha maskapai penerbangan yang sukses. Performa Leo dalam memainkan sosok Howard begitu total dan jempolan. Siapapun Anda dan apapun genre film yang Anda sukai, The Aviator harus masuk ke dalam daftar film favorit Anda.
The Departed (2006)
Martin Scorsese selalu mengandalkan orang yang hebat dan total dalam menjalani perannya. Di era 90an, Scorsese begitu menjual sosok kesayangannya, Robert De Niro. Tapi kemudian, ketika usia telah menurunkan performa berakting De Niro, Scorsese lantas menggantinya dengan Leonardo DiCaprio. Salah satu peran terbaik Leo yang bergerak di bawah arahan Scorsese bisa ditemukan pada The Departed.
Film Leonardo DiCaprio satu ini adalah mahakarya Scorsese yang merupakan hasil remake film Hongkong berjudul Internal Affairs. Berkisah tentang Billy Costigan (Leo) dan Collin Sullivan (Matt Damon) yang setelah lulus dari akademi kepolisian menapaki jalan takdir yang berlawanan. Untuk menjadi detektif, Billy ditugasi untuk masuk ke jaringan penjahat dalam rangka menangkap Frank yang tak lain pemimpinnya.
Permasalahannya, Collin ternyata juga dikirimkan oleh Frank untuk menjadi mata-matanya di pihak kepolisian. Merasa saling dimata-matai, Billy dan Collin beradu kemampuan dan kecepatan dalam membuka identitas lawannya, atau identitas mereka dulu yang akan terbongkar. Karakter Billy dan Collin yang dibintangi oleh dua aktor populer di Hollywood, Leo dan Damon, membuat The Departed terasa lebih hidup. Selain Leo dan Damon, The Departed juga dibintangi oleh Jack Nicholson yang bisa tampil kejam dan sadis tanpa harus mengumbar adegan sadis.
The Departed menjadi suguhan yang menarik dengan cerita yang berbobot, cast yang solid, dan dipenuhi oleh twist yang terus berdatangan tanpa celah mudah untuk menebaknya. Karya luar biasa dari Scorsese ini diganjar dengan raihan 4 kemenangan di ajang Oscar yakni Best Picture, Best Director, Best Film Editing, dan Best Adapted Screenplay. Selain memenangkan empat piala, Mark Walhberg juga masuk nominasi untuk Aktor Pendukung Terbaik.
Blood Diamond (2006)
Untuk yang satu ini, mungkin hanya menjadi selera sebagian orang. Pasalnya, sebagian yang lain mengaku sulit mencari sesuatu yang menarik dari Blood Diamond. Jika Anda penasaran, lebih baik menonton sendiri film yang dibintangi Leonardo DiCaprio ini. Blood Diamond mengambil latar di Afrika pada tahun 1999 yang saat itu sedang terjadi pemberontakan di Sierra Leone oleh Revolutionary United Front.
Leonardo yang berperan sebagai Danny Archer, berprofesi sebagai penyelundup senjata yang dijual pada RUF dan dibayar dengan berlian. Tapi sayangnya, Danny ditangkap dan berlian yang dia miliki harus disita pemerintah. Danny yang harus mendapatkan berlian lain sebagai gantinya pun memulai petualangannya dengan seorang wanita yang berprofesi sebagai jurnalis, Maddy, hingga kemudian Danny mengetahui kalau Solomon menyembunyikan berlian merah muda yang berharga.
Akting total dari para pemain, terutama Leonardo DiCaprio, dihadiahi dengan nominasi. DiCaprio sendiri masuk dalam nominasi Aktor Terbaik dan Djimon Hounsou yang bermain sebagai Solomon Vandy dinominasikan sebagai Aktor Pendukung Terbaik pada ajang Academy Award. Blood Diamond termasuk film yang sukses, meski tidak begitu gemilang. Dengan anggaran produksi hingga $100 juta, Blood Diamond bisa mengumpulkan pendapatan kotor $171,4 juta.
The 11th Hour (2007)
Dilihat sekilas, film ini terlihat seperti film dokumenter tentang pemanasan global. Tapi setelah saya lihat ternyata lebih dari itu. Awalnya saya ragu karena film ini diproduksi oleh Leonardo DiCaprio dan didistribusikan oleh Warner Bros. Namun ternyata, film tersebut memang tidak biasa.
Film ini dibuka dengan isu yang sangat klise bahkan klise, yaitu pemanasan global. Hampir setiap kali saya mendengarnya, itu sudah menjadi gaya hidup sekarang sehingga menjadi sesuatu yang kehilangan semangat juangnya. Meski terdengar di mana-mana, tidak banyak orang yang benar-benar tahu apa arti pemanasan global dan hanya mengikuti tren hijau.
Revolutionary Road (2008)
Berawal dari adegan singkat dimana Frank Wheeler (DiCaprio) dan April (Winslet) bertemu, tak lama kemudian cerita kehidupan pernikahan mereka dimulai, yang sedikit tidak sehat, bahkan sampai terjadi pertengkaran hebat di pinggir jalan. Judulnya “Jalan Menuju Revolusi”. “Di layar. Apa kalimat pembukanya.
Frank dan April sekarang tinggal di pinggiran kota dan merupakan pasangan yang harmonis dan ideal bagi orang-orang di sekitar mereka. Frank bekerja di sebuah kantor di kota, April Er adalah seorang ibu rumah tangga yang merawatnya 2 Tapi ada duri di belakang, perlahan membuat mereka berdua semakin menyakitkan. April merasa tidak tahan mereka menjalani kehidupan yang “sempurna”, Karena itu bukan keinginannya yang sebenarnya, seperti dikurung di rumahnya sendiri.
Frank juga menyadari bahwa pekerjaan yang dia lakukan sebenarnya bukan yang dia inginkan, hanya garis hidup yang tidak akan membuatnya lebih bahagia. Menjalani apa yang tidak mereka inginkan Kehidupan yang diinginkan dianggap sebagai insentif bagi sering berkelahi. Jadi April berinisiatif untuk memindahkan keluarganya ke Paris, memulai hidup baru, dan melepaskan citra palsu yang selama ini melekat pada “Wheelers”.
Body of Lies (2008)
Ridley Scott telah bekerja dengan Russell Crowe di Gladiator (2000), A Good Year (2006) dan yang terbaru Gangs of America (2007) dan menantikan kolaborasinya dengan Crowe dalam kolaborasi kelima Robin Hood, film ini dijadwalkan rilis pada tahun 2010. Crowe berkolaborasi dengan Leonardo DiCaprio di The Quick and The Dead (1995). Kini ketiganya telah berkumpul untuk membuat film tentang spionase di Timur Tengah.
Shutter Island (2010)
Jika The Departed yang menang Oscar itu adalah kolaborasi kelima dari Scorsese dan DiCaprio, maka Shutter Island yang empat tahun sebelumnya rilis merupakan kolaborasi keempat mereka. Film yang dibintangi Leonardo DiCaprio yang bergerak di bawah arahan Scorsese ini pada dua pekan berturut-turut menduduku puncak tertinggi box office di Amerika Serikat.
Shutter Island memuat kisah yang ditulis oleh Dennis Lehane pada novelnya yang berjudul Mystic River dan Gone Baby, Gone dengan ciri khasnya yang cenderung dark dan twisted. Diceritakan pada tahun 1953, Teddy Daniels (Leo) dan Chuck Aule (Mark Ruffalo) ditugaskan untuk menyelidiki misteri hilangnya pasien sakit jiwa di sebuah pula terpencil. Ditambah dengan maksud pribadi, Teddy justru “tersesat” di pulau tersebut dan mendapatkan halusinasi serta mimpi aneh sehingga dia mulai meragukan mana yang nyata dan mana yang bukan.
Film Leonardo DiCaprio terlaris ini berjalan dengan alur yang cukup lambat di awal sebagai bentuk keinginan Scorsese untuk memberikan petunjuk atas apa yang bakal terjadi pada pertengahan hingga akhir. Jika Anda bukan tipe orang yang bisa bertahan dengan film lambat, maka sebaiknya lewati Shutter Island. Tapi jika Anda bisa menjamah sisi lain dari karya Scorsese satu ini, maka dijamin Anda akan terpesona dan terpuaskan setelah menontonnya.
Inception (2010)
Jika Anda pernah menonton Batman Begins dan The Dark Knight, maka Anda harus tahu siapakah sosok yang bertanggung jawab atas kesuksesannya. Dia adalah Christopher Nolan yang setelah puas menuai pujian atas karyanya tersebut, dirinya kembali menghadirkan karya yang luar biasa yang dibintangi Leonardo DiCaprio, Joseph-Gordon Levitt, Ken Watanabe, Ellen Page, Michael Caine, dan masih banyak lagi.
Lihat juga Film Tom Cruise Terbaik
Di Inception, Leo harus memainkan tokoh bernama Dom Cobb yang sangat pandai dalam mencuri. Yang menarik dari Cobb yakni dia melakukan aksi-aksinya di alam bawah sadar manusia. Melalui mimpi, Cobb dan rekannya, Arthur (Joseph-Gordon Levitt), mencuri ide atau rahasia perusahaan yang tersimpan dalam alam bawah sadar korbannya. Profesi yang tak biasa yang bisa dilakukan oleh Cobb ternyata membuat Saito (Ken Watanabe) tertarik untuk menugaskannya melakukan penanaman ide di pemikiran seseorang.
Bukan Nolan namanya jika tak ingin membuat semua orang bingung sekaligus takjub. Sama halnya dengan Inception, hampir di keseluruhan plot penonton akan menikmati kompleksitas ceritanya. Keberadaan Cobb dan rekan-rekannya masuk ke alam mimpi diperumit dengan perbedaan waktu antara satu lapisan dengan lapisan lainnya. Belum lagi dengan tambahan alam mimpi buangan yang disebut dengan limbo yang semakin memperumit kepribadian Cobb.
Django Unchained (2012)
Selain Spielberg dan Scorsese, Hollywood juga masih mengantongi sineas berotak cerdas lain. Dia adalah Quentin Tarantino. Pada tahun 2012, Tarantino menelurkan masterpiece bertajuk Django Unchained yang dibintangi oleh Jamie Foxx, Christoph Waltz, dan Leonardo DiCaprio. Sebagai aktor serba bisa, Leo harus berperan sebagai tokoh jahat yang memperlukan wanita dengan seenaknya. Mungkin itu alasan kenapa Leo dimasukkan ke nominasi Aktor Terbaik dalam Academy Award lewat penampilannya di film ini.
Django yang diperankan oleh Foxx adalah budak kulit hitam yang dibebaskan oleh Dr. King Schultz yang diperankan oleh Waltz. Django bersama Schultz mencoba untuk menyelamatkan istrinya yang dijadikan budak oleh Calvin Candie yang diperankan oleh Leo seorang plantation owner yang kejam. Selain kejam, Leo yang bertindak sebagai Calvin juga dikenal akan perkebunannya yang menjadi tempat para budak laki-laki dilatih untuk bertarung. Tentu bukan hal yang mudah bagi Django untuk bisa membawa istrinya lepas dari tangan Calvin.
Karya Tarantino satu ini juga tampak identik seperti karya-karya dia yang lainnya. Django Unchained dipenuhi oleh adegan brutal, kucuran darah, tembak-tembakan, dialog yang bikin gregt, akting yang prima, da bergaya kebarat-baratan. Sebetulnya Django Unchained tidak terlalu banyak menyorot Leo karena sepenuhnya menceritakan petualangan yang dilakukan oleh Foxx sebagai Django itu sendiri. Tiga aktor utama, Foxx, Waltz, dan Leo, menuai pujian dar banyak pihak atas akting merekadalam film ini.
The Wolf of Wall Street (2013)
Duet maut antara sutradara Scorsese dan aktor Leonardo DiCaprio kembali diperlihatkan dengan baik pada The Wolf of Wall Street. Leo digerakkan oleh skrip untuk memerankan tokoh bernama Jordan Belford. Jordan sendiri merupakan seorang pialang saham dengan gaya hidup hedon yang mengalami kebangkrutan suatu peristiwa. Mencoba bangkit dari keterpurukan, Jordan bekerja sama dengan Donni Azoff (Jonah Hill) dan beberapa orang lain sehingga mendapatkan kembali kesuksesannya sekaligus seorang wanita cantik yang dinikahinya bernama Naomi Lapaglia (Margot Robbie).
Tapi kesuksesan Jordan harus mendapatkan sorotan curiga dari salah satu agen rahasia FBI, Patrick Denham (Kyle Chandler) yang mencium adanya keanehan di perusahaan Jordan tersebut. The Wolf of Wall Street menjadi kolaborasi kelima dari Scorsese dan Leo. Film yang dimainkan Leonardo DiCaprio ini berjalan dengan alur dan tempo yang cukup cepat dan dinamis sehingga dalam durasi yang mencapai 180 menit lebih, The Wolf of Wall Street tak terasa membosankan.
Dengan menonton film yang diperankan Leonardo De Caprio ini, penonton akan sedikit banyak mendapatkan ilmu baru tentang masalah bisnis, keuangan, saham, dan perusahaannya. Dialog-dialog yang cerdas yang dimiliki oleh The Wolf of Wall Street juga diimbangi dengan dialog-dialog kasar dan jorok. Selain itu, karya Scorsese satu ini juga melibatkan konten dewasa yang tak sedikit. Jadi sebelum menontonnya, pastikan Anda sudah mengetahui segala risikonya.
The Great Gatsby (2013)
Tonton The Great Gatsby yang dibintangi Leonardo DiCaprio, Tobey Maguire, dan Kelly Mulligan di layanan streaming Netflix. Drama romantis ini disutradarai oleh Buzz Luhrmann. The Great Gatsby adalah film yang diangkat dari novel dengan judul yang sama karya F. Scott Fitzgerald. The Great Gatsby menceritakan tentang seorang pemuda kaya raya bernama Jay Gatsby (Leonardo DiCaprio).
Jay Gatsby juga merupakan pemuda eksentrik yang suka berpesta. Suatu hari, Nick Callaway (Tobey Maguire) mengunjungi rumah salah satu teman lamanya, Daisy (Kerry Mulligan). Namun ternyata, Daisy dan Jay Gatsby pernah menjalin hubungan di masa lalu. Sayangnya, Daisy sendiri sekarang sudah memiliki suami. Dibandingkan hubungan Daisy dengan suaminya Tom Buchanan (Joel Edgerton), mereka memiliki hubungan terlarang dan hubungan yang paling benar. Bagaimana kelanjutan hubungan terlarang mereka?
The Revenant (2015)
Sutradara kebangsaan Meksiko, Alejandro Gonzalez Inarritu, adalah orang yang bertanggung jawab atas kesuksesan The Revenant. Cerita yang diterjemahkan oleh The Revenant menyontek novel non-fiksi karya Michael Punke berjudul sama. Kisahnya tentang penjelajah dan pemburu kulit hewan bernama Hugh Glass yang pada film ini dipegang perannya oleh Leonardo DiCaprio. Selain Leo, ada aktor mentereng lain seperti Tom Hardy.
Penjelajah dan pemburu bulu, Hugh Glass, bersama yang lain yang tergabung dalam satu kelompok mendapatkan serangan dari seekor beruang di tengah perjalanan pulang. Hugh terluka parah diserang oleh beruang Grizzly dan nyaris tak bertahan hidup.
Lihat juga film vin diesel terbaik
Sialnya, bukannya dibantu, Hugh malah ditinggalkan oleh rekan-rekan satu tim lainnya hingga yang tersisa hanya John Fitzgerald, Bridger, dan anaknya Hugh, Hawk. Tiada disangka, Hawk malah tewas dibunuh karena John begitu mengincar uang. Hugh yang juga dikubur hidup-hidup oleh John bertahan hidup agar bisa membalaskan apa yang telah diperbuat oleh John.
Itulah daftar film Leonardo DiCaprio terbaik sepanjang masa. Lewat perjalanan karirnya selama lebih dari 20 tahun, Leo mengajarkan pada kita semua bahwa tidak ada perjuangan yang sia-sia. Kegigihan Leo untuk terus bisa menguasai panggung drama membuatnya meraih banyak penghargaan di berbagai ajang bergengsi di Amerika Serikat, seperti Golden Globe, BAFTA, SAG Awards, dan tentunya Academy Award.